Profil Pemecahan Masalah SPLDV Berdasarkan Kemampuan Metakognisi Siswa Ditinjau dari Self Regulated Learning

Authors

  • Pramesthya Dwi Retnaninggalih Universitas Jember
  • Dinawati Trapsilasiwi Universitas Jember
  • Inge Wiliandani Setya Putri Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.19184/jomeal.v1i1.24372

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah SPLDV berdasarkan kemampuan metakognisi siswa ditinjau dari self regulated learning. Penelitian dilakukan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Genteng yang terdiri dari 33 siswa. Instrumen yang digunakan terdiri dari angket self regulated learning, tes pemecahan masalah matematika, pedoman wawancara, dan lembar validasi. Subjek yang dipilih sebagai responden wawancara adalah 2 siswa dari setiap kategori self regulated learning yang memiliki perbedaan signifikan pada skor angket self regulated learning, skor tes, dan keakuratan jawaban pada tes pemecahan masalah matematika. Siswa dengan self regulated learning tinggi yakni N1 memiliki skor angket 129 dan skor tes 32, sedangkan N2 memiliki skor angket 127 dan skor tes 32. Siswa dengan self regulated learning sedang yakni N3 memiliki skor angket 108 dan skor tes 23, sedangkan N4 memiliki skor angket 97 dan skor tes 22. Siswa dengan self regulated learning rendah yakni N5 memiliki skor angket 69 dan skor tes 14, sedangkan N6 memiliki skor angket 56 dan skor tes 17. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan yakni siswa dengan self regulated learning tinggi memenuhi ketiga indikator kemampuan metakognisi (perencanaan, pemantauan, dan evaluasi) yang ditunjukkan melalui pemecahan masalah menggunakan keempat tahapan Polya dengan baik dan benar. Siswa dengan self regulated learning sedang hanya memenuhi dua indikator kemampuan metakognisi (pemantauan dan evaluasi) yang ditunjukkan melalui pemecahan masalah menurut Polya yakni tahap melaksanakan rencana dan melihat kembali dilakukan dengan tepat, tahap memahami masalah dilakukan dengan kurang tepat, dan tahap membuat rencana tidak dilakukan. Siswa dengan self regulated learning rendah hanya memenuhi satu indikator kemampuan metakognisi (perencanaan) yang ditunjukkan melalui pemecahan masalah menurut Polya yakni tahap memahami masalah dilakukan dengan tepat, tahap melaksanakan rencana dan melihat kembali dilakukan dengan kurang tepat, dan tahap membuat rencana tidak dilakukan.

Kata kunci: pemecahan masalah, kemampuan metakognisi, self regulated learning

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-03-16

Issue

Section

Articles